Nguri Uri Kabudayan di Desa Ketitang Wetan

Targethukumonline. Pati - Kamis tgl (24/08/17) tradisi desa berupa sedekah bumi sebagai tanda wujud syukur masyarakat atas segala hasil panen bumi diwilayah masing-masing merupakan adat istiadat yang sudah turun temurun sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu, melalui persembahan kepada dewi Sri simbol kesuburan tanah.

Semarak Sedekah Bumi di desa Ketitang Wetan

Sejak pagi masyarakat sudah terbangun dari segala aktivitas untuk menuju sebuah punden Desa, mulai  pukul 08.00 WIB tgl (23/08/17 ) warga dan masyarakat berbondong-bondong dengan membawa aneka macam sesajian dan membawa tumpengan atau sesaji di bawa arak-arakan menuju punden tua sebagai ritual kabudayan, untuk  memeringati sesepuh atau cikal bakal desa Ketitang Wetan Kecamatan Batangan Kabupaten Pati.

Acara tahunan atau acara sedekah bumi desa Ketitang Wetan di meriahkan dengan berbagai hiburan, di antaranya berbagai perlombaan, arak-arakan, wayangan, juga ada ketoprak pada hari itu juga. 

Yang paling membuat acara meriah arak-arakan di iringi menggunakan musik angklung yang di perankan tim dari desa Doropayung yang dikomandoi oleh Mr. J0jo seorang wartawan senior di area Juwana Pati.

Dalam sambutannya kades ketitang wetan Suwiknyo SPD dalam acara sedekah bumi tersebut bertujuan untuk mengkurmati sesepuh cikal bakal yang menjadikan desa Ketitang Wetan sebagai Desa yang gemah ripah loh jinawi. 

Suwiknyo berharap adanya acara sedekah bumi tersebut bisa membawa desa Ketitang Wetan bisa lebih makmur dan sejahtera seluruh warga di beri kesehatan dan rizki yang melimpah, kades bersukur karena desa Ketitang Wetan semakin maju dengan adanya petani garam yang saat ini bisa menggarap tambak mereka, apa lagi saat ini harga garam di pasaran semakin melambung tinggi.

Setelah acara sambutan dari kades ketitang wetan acara di lanjutkan doa bersama supaya warga masyarakat desa Ketitang Wetan di berikan keselamatam dan di berikan kesehatan juga rizki yang melimpah, karna acara sedekah bumi sudah di laksanakan dan menjadi tradisi adat istiadat setiap tahunnya.

Meskipun banyak kekurangan di dalam melaksanakan tasyakuran tersebut, namun semangat kemerdekaan Republik Indonesia selalu terpatri di dalam hati para warga dan masyarakat setempat, sedekah bumi desa yang bertepatan dengan HUT RI ke 72 inilah yang menjadi kebangkitan dan semangat para pemerintah desa agar bisa membangun infrastruktur dengan cepat dan lebih baik. (J0j0)