Prabu Angling Dharma Legenda Mlawat - Pati - Target Hukum Online

Breaking

Berita Seputar Hukum Dan Kriminal

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kamis, 10 November 2016

Prabu Angling Dharma Legenda Mlawat - Pati

Target Hukum Online. Pati - Makam yang terletak di desa Mlawat kecamatan Sukolilo kabupaten Pati, Jawa Tengah, tepatnya di desa Mlawat (Mlowopati) kecamatan Sukolilo, sangat terkenal dan dikeramatkan oleh penduduk sekitar. Makam tersebut adalah makam Prabu Angling Dharma.
Angling Dharma adalah seorang tokoh legenda dalam tradisi Jawa, yang dianggap sebagai titisan Batara Wisnu, sosok Raja di kerajaan Mlowopati. Salah satu keistimewaan beliau adalah kemampuannya untuk mengetahui bahasa segala jenis binatang. Selain itu, ia juga disebut sebagai keturunan Arjuna, seorang tokoh utama dalam kisah Mahabharata. Beliau bersama patihnya, Batik Madrim mampu menjadikan Mlowopati menjadi besar dengan memenangi beberapa peperangan penting.


Angling Dharma dikenal sebagai seorang raja yang arif dan bijaksana. Beliau juga tersohor bisa menundukan bangsa dan terkenal memiliki berbagai macam benda pusaka seperti Keris Pulang Geni, Panah Pasopati, dan masih banyak lagi.

Selain makam Prabu Angling Dharma terdapat juga makam sang Patih, Batik Madrim dan disana terdapat juga gua yang menjadi tempat kungkum (mandi) yaitu gua Eyang Pikulun Naga Raja Guru Prabu Angling Darma. Selain makam, disana juga terdapat tempat pemandian yang sampai sekarang masih di keramatkan oleh penduduk setempat.

Sampai saat ini keberadaan tentang makam Prabu Angling Dharma masih simpang siur karena hanya bersifat sejarah dari mulut ke mulut. Beberapa literatur mengatakan bahwa, Prabu Angling Dharma pernah singgah di Bojonegoro saat mengalami masa hukuman dan kutukan menjadi burung belibis.

Beliau dihukum oleh Dewi Uma dan Dewi Ratih karena melanggar janji sendiri untuk tidak menikah lagi sebagai wujud cintanya kepada Dewi Setyowati yang mati bunuh diri. Dianggap melanggar janji saat Dewi Uma dan Dewi Ratih menguji keteguhan janji itu dengan cara menyamar menjadi nenek-nenek dan gadis cantik menyerupai Dewi Setyowati dan runtuhlahlah iman sang Prabu. Kemudian beliau dikutuk kedua kalinya oleh seorang putri raksasa yang cantik dan pemakan manusia sebagai burung Belibis.

Pada perjalanan selanjutnya sampailah beliau di Wonosari, Bojonegoro dan kisah selanjutnya beliau memperistri Dewi Srenggono, Trusilo, dan Mayangkusumo dan kemudian mempunyai beberapa putra.

Sang Prabu pernah kembali ke kerajaan Mlowopati beserta istri dan putranya. Saat itu Mlowopati sedang diserang Raja Raksana Pancadnyono, dengan kembalinya sang Raja Mlowopati, maka peperangan itu berhasil dimenangkan,  walaupun Batik Madrim dan pasukanya sempat kewalahan.

Akan tetapi belum diketahui secara pasti apakah sang Prabu menetap di Mlowopati sampai akhir hayat atau tidak. Sehingga sampai saat ini masih menjadi perdebatan yang panjang perihal letak makam Prabu Angling Dharma.

Sampai sekarang makam Prabu Angling Dharma yang berada di desa Mlawat kecamatan Sukolilo kabupaten Pati ini banyak di kunjungi oleh para peziarah. Selain sebagai tempat ziarah, tempat ini juga dijadikan tempat wisata karena terdapat Sendang Nogorojo dan Sendang Nogonini yang masih alami. (roy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad