Target Hukum Online. Pati - Semakin hari kita disuguhi pemandangan yang luar biasa terjalnya sepanjang mata memandang hanya debu jalanan dan lobang-lobang besar yang menganga bak sumur-sumur mata air dimusim penghujan. Jalan yang kita tempuh tidak semanis gula jawa dimusim kemarau, beginilah nasib anak negeri dirumahnya sendiri adalah jalan poros kabupaten, dari Tayu ke Gunung Wungkal begitu dahsyat bagaikan gelombang tsunami memecah bebatuan terjal dan bergelombang begitu rusak parah akhir akhir ini. Inilah yang menjadi sebab setiap harinya akibat banyaknya truk yang lewat yang melebihi tonase, sehingga mengakibatkan jalan cepat sekali berlubang dan bergelombang.
Ketika kami para awak media Targethukum online melewati jalur tersebut memang sangat memprihatinkan, penyebabnya tidak lain adalah banyaknya perusahan gilingan batu yang menjamur di daerah tersebut. Yang konon karena kejar target dan lain sebagainya tanpa mengindahkan aturan lalu lintas dan dari Dinas Perhubungan, semakin liar saja truk-truk ini membawa muatan, seperti gunung-gunung batu yang berjalan diroda mesin.
Truk-truk tronton yang seharusnya rata-rata bermuatan dibawah 25ton namun tanpa mengindahkan keselamatan pengguna jalan, seperti inilah sehingga mengakibatkan jalan cepat rusak karena kapasitas jalan tersebut hanya di bawah 25 ton, bahkan bisa jadi muatannya lebih dari 30 ton. Seharusnya pemilik armada harus bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi selama ini, jangan hanya tutup mata dan telinga tanpa mengindahkan norma dan aturan dalam bermasyarakat, dan salah siapa kalau sudah begini. Jatuh korban hampir setiap harinya sangat kasian para karyawan, pekerja lepas maupun anak-anak yang berangkat pagi-pagi kesekolah hanya menjadi korban dan keserakahan para pemilik tambang batu nakal ini. (drmto)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar