Targethukumonline. Pati - Gema takbir terus berkumandang ditengah-tengah guyuran air hujan, kegiatan rutinitas setiap akhir bulan Ramadhan ini masih dengan tema yang sama yaitu takbir keliling.
Hujan sudah mengguyur sejak dari sore hari mengiringi langkah langkah kecil dari peserta takbir keliling yang dirayakan oleh umat Islam se-kecamatan Trangkil.
Namun sebuah kejadian pilu menimpa Muji Haryono bin Marsam (29) mengalami nasib apes dan sial, Muji Haryono yang tinggal di desa Tegalharjo kecamatan Trangkil kabupaten Pati, kemarin hari Sabtu tgl (24/06/17) pukul 22.30 WIB.
Pada saat acara takbir keliling di jalan desa turut Dukuh Tlogowiru Desa Tegalharjo kecamatan Trangkil kabupaten Pati dikeroyok rombongan yang sama juga sedang melaksanakan takbir keliling.
Pada saat acara takbir keliling di jalan desa turut Dukuh Tlogowiru Desa Tegalharjo kecamatan Trangkil kabupaten Pati dikeroyok rombongan yang sama juga sedang melaksanakan takbir keliling.
Kronologi awal kejadian bermula korban Muji Haryono dan pelaku yang berinisial ML (29) yang beralamat di dukuh Galombo desa Tegalharjo kecamatan Trangkil kabupaten Pati tiba-tiba secara spontan pelaku ML dan teman-temannya langsung mengeroyok korban Muji Haryono bin Marsam dengan menggunakan alat berupa satu buah regem yang terbuat dari kuningan.
Rombongan ML saat itu juga melakukan takbir keliling dengan posisi ada dibelakang rombongan korban.
Rombongan ML saat itu juga melakukan takbir keliling dengan posisi ada dibelakang rombongan korban.
Dengan kejadian tersebut korban Muji Haryono mengalami luka robek di dahi depan, samping kiri dan kanan robek bawah mata sebelah kiri sehingga tidak bisa melihat serta pendarahan hidung dan punggungnya memar.
Korban seketika dibawa dan langsung dirawat di Rumah Sakit Islam Margoyoso. Pihak keluarga korban akhirnya melapor ke Polsek Wedarijaksa untuk penuntutan secara hukum atas kejadian tersebut.
Kapolsek beserta jajaran anggotanya segera menindak lanjuti akan laporan dari keluarga korban dan langsung menagkap dan melakukan penyisiran dan penyidikan terhadap pelaku penganiayaan.
Kapolsek Wedarijaksa AKP R. Sulistyaningrum SH. MH menyesalkan tindakan para pelaku, malam takbir yang seharusnya untuk kegembiraan karena malam yang suci malam kelulusan dalam melewati bulan suci ramadhan untuk disakralkan oleh umat islam dinodai dengan hal hal yang seharusnya tidak terjadi. ($.Pranata)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar