Targethukumonline. Pati - Menjadi polemik dan persoalan setiap tahunnya, pasalnya, jalan berlubang cukup dalam dan licin saat musim penghujan, karena sempat diurug dengan tanah, tanpa adanya perbaikan yang cukup hingga seperti wisata kubangan sewu yang cukup miris, karena banyaknya motor yang melintas seperti anak anak sekolah ataupun warga yang melintas.
![]() |
Jalan kubangan bak neraka bagi para pengguna jalan. Dok/TH/RG. |
Data yang dihimpun media ini, Karjo warga desa Wonorejo (warga sekitar jalan itu) mengatakan, jika memang jalan itu sudah sering menjatuhkan warga saat melintas, utamanya saat musim penghujan seperti saat ini.
"Saat hujan begini, memang jalan itu licin, rawan menjatuhkan para pengguna sepeda motor khususnya, jadi harus ekstra hati-hati. Selain itu, jalannya juga berlubang," katanya. Senin tgl (28/11/22).
Kami berharap, ada perhatian dari pemerintah daerah (Pemda) melalui dinas terkait (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau DPUPR) kabupaten Pati, karena dinilai sangat lambat untuk menanganinya sedang korban sudah jatuh berguguran.
"DPUPR selaku yang membidangi agar segera melakukan tindakan, untuk segera memperbaikinya. Karena jangan sampai hal seperti itu terjadi lagi," harapnya.
Tidak menutup kemungkinan, kejadian serupa bisa terulang kembali jika jalan itu dibiarkan berlarut-larut. Pasalnya, selain licin jalan itu juga dipenuhi lubang, bagaikan kubangan berlumpur.
"Otomatis, saat hujan seperti ini, pengendara pasti kurang fokus saat mengendarai sepeda motornya. Apalagi saat berpapasan dengan roda empat atau lebih," lanjutnya.
Ditambahkan, Yi piyok warga setempat lainnya, jika jalan itu dibiarkan berlarut-larut, maka Pemda melalui DPUPR harus bertanggungjawab. Apalagi jika sampai terjadi korban jiwa.
"DPUPR harus bertanggungjawab jika terjadi kecelakaan, yang hingga mengakibatkan (nyawa melayang) meninggalnya seseorang. Karena, diduga telah dengan sengaja membiarkan jalan itu berlubang berlarut larut," tegasnya.
Sejauh ini, sudah puluhan lebih warga yang terjatuh di sepanjang jalan itu saat melintasinya, hingga ada yang giginya rontok, lecet kaki tangannya saat terjatuh dijalan berlubang itu. Bahkan paling miris hingga terjungkal dan nyawa melayang karena benturan keras hingga hilangnya nyawa seseorang.
"Dia terjatuhnya saat senja, tepatnya di depan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Wonorejo," tutupnya. (RG/tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar