Mengaku Pembina LSM Konsorsium Se - Kabupaten Pati, Oknum (SHD) Usir Awak Media

Targethukumonline. Pati - Berawal dari keresahan warga dengan adanya galian C manual di desa Sentul kecamatan Cluwak yang mengakibatkan polusi dan dianggap mengingkari kesepakatan yang pernah dimusyawarahkan, maka pemerintah desa Sentul memediasi pihak pihak berkepentingan untuk duduk bersama mencari solusi yang terbaik, senin tgl (05/09/22).

SHD/Dok/RG/RED.

Pertemuan dipimpin oleh kepala desa Sentul dikawal jajaran Polsek Cluwak bertempat di balai desa Sentul, akhirnya bisa dilaksanakan. Dengan menghadirkan para pekerja, pemilik truk pengangkut dan pemilik lahan serta warga yang terdampak polusi.

Setelah melalui dialog yang cukup alot antar pihak pihak terkait, maka kesepakatan bisa diambil dari hasil musyawarahnya. Atas inisiatif salah satu peserta, LSM dan tim Media dihadirkan ikut menyaksikan kesepakatan tersebut.

Berjalannya waktu beberapa LSM dan awak media menyambangi dan sepeserpun tidak meminta uang. Mencengangkan sepulangnya LSM dan awak media di tengah perjalanan pulang mendapat telpon dari (SHD) yang mengaku pensiunan Polri dan sebagai ketua konsorsium LSM se - kabupaten Pati yang dengan nada tinggi mengusir dan melarang untuk masuk ke desa dan memeras warga.

Awak media yang lainnya yakni media Pertapa Kendeng mencoba konfirmasi terkait perkataan pemerasan namun (SHD) mangkir tidak mengakui mengucapkannya," saya hanya memperingatkan jangan masuk ke desa desa yang akhirnya meresahkan warga, kalau sewajarnya silakan, saya tidak bilang pemerasan".

Saat perkenalan (SHD) seakan dengan sombong mengucapkan jati dirinya, " saya ini pembina konsorsium LSM se- kabupaten Pati. LSM / MEDIA atau yang lainnya se- kabupaten Pati semua kenal saya, Usman itu anggota saya, tanya dia siapa Solhadi, saya jadi LSM sejak tahun 2009 kamu jangan mencari cari kesalahan orang," jawabnya dengan ketus.

Perbincangan di telpon memanas dan (SHD) ditanya dari LSM mana "Bilangnya jangan sok mendikte orang tua dan menganggap para media hanya segerombolan anak anak kecil. 

Saat mediasi dan duduk bersama dibalai desa Sentul kec. Cluwak kab. Pati.

Sikap arogansi (SHD) sangat disayangkan yang seharusnya dapat memberi contoh dan panutan yang baik sebagai sosok orangtua, tidak selayaknya bersikap jumawa dan meremehkan rekan jurnalis yang saat bertugas dilindungi dengan Undang Undang PERS No 40 Th 1999 tentang PERS," tandas Doni Sugiarto salah satu wartawan senior. (RG/team)