Duel Satu Lawan Satu, Siswa SMP di Grobogan Tewas Terkapar - Target Hukum Online

Breaking

Berita Seputar Hukum Dan Kriminal

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kamis, 19 September 2019

Duel Satu Lawan Satu, Siswa SMP di Grobogan Tewas Terkapar

Targethukumonline. Grobogan - Dimas Angga Prasetya (13), siswa kelas VIII E SMPN 4 Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah tewas, setelah duel dengan temannya sendiri.

Korban tewas setelah melakukan duel dengan temannya sendiri.

Saat ini, polisi telah menangkap pelaku yang merupakan siswa satu sekolah dengan korban. Polisi masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kasus ini.

Kapolres Grobogan AKBP Choiron El Atiq menjelaskan, polisi masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pelaku telah ditangkap hari ini, bukan pembunuhan tapi berantem,” katanya. 

Korban meninggal dunia waktu perjalanan ke rumah sakit," kata Choiron saat dikonfirmasi  via telepon, Selasa (17/09) malam.

Dia menerangkan dari keterangan yang dihimpun polisi, bahwa korban meninggal dunia bukan karena pengeroyokan.

Melainkan duel satu lawan satu dengan pelaku. "Sebenarnya ada yang bilang itu single-an (duel satu lawan satu). Cerita awalnya bermula dari saling ejek, dicegat terus berantem,” ungkapnya.

Lantaran berantem dan saling serang dan baku hantam, terus dia (Dimas) terjatuh dan terkapar terkena tendangan maupun pukulan, akhirnya dibantu sama orang lain, untuk dibawa ke rumah sakit, dan menghembuskan nafas terakhir setelah sampai ke rumah sakit dan sudah mendapat penanganan medis," ujarnya.

Dia memastikan dari keterangan di lapangan bahwa korban tidak meninggal dunia di lokasi kejadian. 

Melainkan saat dibawa ke rumah sakit, awalnya berantem dulu terus meninggal," paparnya. 

Sementara pelaku, kata dia, merupakan siswa satu sekolah dengan korban.

Saat ini, polisi telah menangkap satu orang yang merupakan tersangka. "Iya satu sekolahan. 

Tersangkanya cuma satu orang saja, satu lawan satu. Menurut keterangan berdua, yang satu tidak ikut cuma mengantar saja, yang kedua gak ikut," tambahnya.

Disinggung apakah ada unsur dendam pelaku terhadap korban, ia menuturkan kasus itu dipicu oleh aksi ejek diantara keduanya.

"Kemungkin sering diejek, nantang-nantang, akhirnya dicegat dan terjadi perkelaihan keduanya setelah pulang sekolah," pungkasnya. (ROI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad