Kesadaran Diri Dalam Berkorban Idul Adha - Target Hukum Online

Breaking

Berita Seputar Hukum Dan Kriminal

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, 30 Agustus 2017

Kesadaran Diri Dalam Berkorban Idul Adha

Targethukumonline. Pati - Rabu tgl (30/08/17) dalam kesadaran diri, sangat jelas nampak dimata hati kita sendiri, betapa bebalnya kita ini. Seumpama keledai yang sering jatuh dilubang yang sama, bahkan lebih bebal dari keledai, karena sebebal bebalnya keledai, mereka jarang juga terperosok dilubang yang sama.

Ki Rogo Sukmo Ahli Spiritualis Pati

Inilah alasan yang terang mengapa ayat ayat Qur'an itu terlalu sering diulang ulang. Ayat ayat yang sama atau serupa berkali kali diturunkan.
Kita mengambil pelajaran dari pengulangan pengulangan ini, karena kenyataan hidup ini pun sama sama memiliki pengulangan pengulangan ataupun kemiripan peristiwa, kemiripan suasana.

Dan kita selalu saja "sering lupa", hanya hal hal yang menimbulkan trauma saja yang membekas dalam, itu sebabnya, kadang kadang kita memerlukan "hantaman keras" dalam hidup, agar ingatan kita terpatri kuat, lalu bisa jera dan mengambil pelajaran berharga, hikmah yang kuat dari peristiwa demi peristiwa.

Karenanya, kesusahan berat itu mestinya sangat kita hargai, karena dimasa turunnya kesusahan berat itulah kesadaran yang dalam terbit, itu semacam titik balik hidup, yang akan merubah seseorang untuk selama lamanya.

Apakah setelah hantaman keras, akan menjadi lebih baik, lebih tertata dalam hidup, ataukah malah hancur berantakan.

Pada akhirnya semua berpulang kediri masing masing, "alam" selalu menyediakan pelajaran berharga, namun hanya sedikit manusia yang belajar darinya yang beruntung adalah yang selalu eling lan waspodo, selalu ingat dan waspada, berhati hati dan bersungguh sungguh, hiidup hanya sekali didunia, sekali hancur bisa jadi hancur selama lamanya, sekali mulia bisa jadi mulia selama lamanya, harus hati hati agar tidak menyesal "selama lamanya".

Qurban terbaik adalah tatkala engkau mau memenggal kepalamu sendiri, maksudnya engkau mau memenggal ego dirimu, memenggal sifat sifat hewaniah dalam dirimu dan kembali lahir menjadi manusia seutuhnya, lahir dan batin, karena lahiriahmu sudahlah manusia, namun batiniahmu mungkin saja sama dengan hewan hewan qurban itu.

Qurban adalah wujud taqorub, yaitu mendekatkan diri kepada Allah Sang Pencipta, jika engkau kira hanya dengan memenggal binatang qurban itu engkau menjadi dekat denganNYA, engkau sudah salah arah, karena fira'un itu mampu untuk berqurban dan menyembelih binatang lebih banyak dari yang engkau sembelih, buat pesta pora kerajaan mesir dahulu kala.

Menyembelih binatang itu hanyalah simbolik saja, buat pemula, sebagai sebuah contoh saja, bukan hewan qurban terus jadi tunggangan di akherat untuk meniti shirot, naik binatang yah malah ngaco dan nyebur neraka, sebab binatang itu kurang akal dan ngawur jalannya.
Sampai engkau bisa "memenggal" lehermu sendiri itulah, engkau baru akan mengerti tentang qurban, tentang taqorub yang sesungguhnya.

Demikianlah ismail itu diganti dengan sebuah biri biri jantan, sampai ia mengerti dan bisa memenggal kepalanya sendiri kelak, membuang semua ego ego dirinya, keakuannya, sifat sifat hewaniahnya, maka ditebuslah ismail itu sampai sementara waktu dengan biri biri itu, biarlah waktu yang mengajari dan menjelaskan kepada ismail tentang semua itu. ( €ko.B)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad