Targethukumonline. Magelang - Minggu tgl (13/08/17) mendengar kata getuk saya yakin tak seorangpun yang merasa asing terutama kita sebagai orang Jawa Tengah khususnya.
![]() |
Benjos Invinity & Pematung Indonesia |
Makanan khas pedesaan ini sangat akrab sebagai salah satu cemilan rumahan atau menjadi sarapan kedua bagi pekerja di sawah ataupun ladang untuk mengurangi rasa capek dan sebagai pembangkit energi yang mulai terkuras, apalagi ditemani dengan seduhan secangkir kopi kental menambah tenaga dan mencerahkan pandangan mata.
Entah sejak kapan getuk ini mulai di kenalkan atau penemuan resepnya belum ada literatur yang bisa memberikan gambaran, atau mungkin saya yang kurang informasi.
Entah sejak kapan getuk ini mulai di kenalkan atau penemuan resepnya belum ada literatur yang bisa memberikan gambaran, atau mungkin saya yang kurang informasi.
Tapi bisa jadi getuk sudah ada jauh sebelum jaman penjajahan, mengingat begitu melimpahnya bahan baku pembuatan getuk yaitu ketela yang banyak ditanam dan menjadi salah satu andalan tanaman pala wija di pulau Jawa.
Namun seingat saya waktu masih usia kanak-kanak getuk pernah menjadi primadona, setiap hari masih banyak penjual getuk keliling baik pagi siang ataupun sore hari.
Ditambah lagi getuk adalah salah satu jajan pasar yang wajib untuk dijadikan oleh oleh baik sebagai cemilan atau sekedar pehidang disela sela kegiatan.
Hal ini sangat wajar karena dulu, snack ataupun kue tak sebanyak sekarang yang sangat variatif. Seiring berjalannya waktu diera sekarang ini, begitu banyak produsen snack dan toko kue dengan berbagai varian rasa dan pengemasan yang memikat.
Sehingga lambat laun getuk mulai ditinggalkan, ini terutama di wilayah pulau Jawa bagian Utara kehadiran getuk tidak begitu di perhitungkan, alias seolah terabaikan, terutama bagi sebagian besar anak anak usia sekolah.
Berbeda dengan tempat lain semakin menghilangnya getuk di beberapa daerah di pulau Jawa, justru menjadi peluang yang sangat menjanjikan bagi produsen getuk di Magelang.
Berbeda dengan tempat lain semakin menghilangnya getuk di beberapa daerah di pulau Jawa, justru menjadi peluang yang sangat menjanjikan bagi produsen getuk di Magelang.
Beberapa produsen getuk pun tak kalah cerdik, dibanding produsen makanan lainnya dengan bermodal kreatifitas dan keuletan telah tercipta berbagai varian rasa tampilan dan juga pengemasan yang tidak kalah menarik dengan produsen makanan ringan lainnya.
Saat ini ada beberapa produsen getukyang sangat mendominasi toko oleh oleh yang bertebaran di Magelang antara lain getuk Trio, getuk Eco, getuk Marem dan masih banyak lagi.
Saat ini ada beberapa produsen getukyang sangat mendominasi toko oleh oleh yang bertebaran di Magelang antara lain getuk Trio, getuk Eco, getuk Marem dan masih banyak lagi.
Dan dari sekian banyak pemilik toko oleh oleh di Magelang banyak pula yang sudah mempunyai ruko yang harganya miliaran rupiah, suatu pencapaian yang sangat luar biasa bagi produsen getuk.
Setali tiga uang keberhasilan produsen getuk atau toko oleh oleh di Magelang berjalan seirama seiring dengan perkembangan pariwisata yang begitu pesat.
Tidak di pungkiri memang perkembangan ataupun keberhasilan dalam membuka bisnis toko oleh oleh di Magelang sangat dipengaruhi oleh kapasitas kunjungan wisatawan di Magelang.
Karena sebagian konsumen adalah para wisatawan yang berkunjung ke Magelang, yang belom pernah nyoba getuk unik ini silahkan datang ke Magelang. Sambil menikmati keindahan Borobudur dan beberapa obyek wisata lainnya.
Perlu juga diketahui bahwa yang saya sampaikan disini ataupun pembahasan tentang tarif hotel kemarin, bukan semata mata mengulas seberapa besar jumlah nominalnya atau keberhasilan finansial pelakunya akan tetapi substansi dari pembahasan saya adalah tentang SEBERAPA BESAR PENGARUH PARIWISATA BAGI PEREKONOMIAN. (Bejos Infinity )
Nb : Penulis adalah Pematung Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar