Runtuhnya Sang Nurani - Target Hukum Online

Breaking

Berita Seputar Hukum Dan Kriminal

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Minggu, 13 November 2016

Runtuhnya Sang Nurani

Target Hukum Online. Pati - Mengunjungi Pameran Buku di Gedung Wanita Semarang serasa beda nuansanya dengan tempo tempo doeloe lalu dimana aku dibuat terkesima oleh gambar Sastrawan LEKRA, Pramudya Ananta Toer di depan gedung. Lalu masuk ke gedung di sebelah kiri pintu ada stand yang memajang dan menjual buku-buku tentang Marxisme, Leninisme dan Komunisme. Belum lagi berderet-deret buku yang membeber buah pikir tokoh-tokoh fenomenal seperti DN Aidit, Tan Malaka dan banyak lagi tulisan seperti mantan Gerwani, BTI dan sebagainya.

Zaman sudah berubah, pintu telah terbuka bagi kembalinya faham dan ajaran komunis. Kemerdekaan telah nyata bagi Indonesia. Sementara mereka yang kokoh dan kukuh menggenggam senjata dan selama rejim berkuasa melakukan pengekangan, kinipun tak mampu berbuat apa-apa. Nyatanya hanya plonga-plongo macam macan ompong, mau bergerak takut kena marah majikannya.

Sekarang ketakutan akan tumbuhnya komunis hanya disimpan di balik bantal saja. Percuma anda teriaaak, toh tak ada yang pedulikan teriakanmu semua tangan telah terbuka lebar menyambut hadirnya ''saudara'' yang telah lama pergi. Semoga kelak menjadi besar, tidak ada lagi memberontak sebab Pak Harto telah tiada dan tak mungkin bisa dikambinghitamkan lagi. Keadaan negeri diatas angin negara ribuan pulau hanya menunggu kekalutan belaka, rakyat hanya bisa pasrah menanti takdirnya entah apa yang kan terjadi dinegeri ini, runtuhnya sang nurani UUD'45 dan Pancasila sudah dikebiri, hanya tinggal menunggu waktunya.

Pejuang pejuang sejati telah tersingkirkan dinegeri sendiri para cukong aseng asing telah mengerogoti disana sini, hanya tinggal ampas saja kekayaan negeri ini mengalir deras ke kantong kantong mereka, ironi pribumi hanya menatap pedih dan menjadi budak dinegeri sendiri. Merekalah yang bertanggung jawab atas segala kisruh dan derita selama ini, makhluk apa sebenarnya mereka ini, sudah nyata penderitaan anak bangsa tiada lagi tumpuan kan kemana derita ini dilampiaskan, hanya pasrah dan berdoa semoga pemimpin negeri ini sadar dan kembali kepada fitrahnya. (Mu|¥©π©)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad