Miriiss...!!! Gus Nova Bawa Sebilah Keris, Laksus (Darah Garuda) Warnai Aksi Pembongkaran - Target Hukum Online

Breaking

Berita Seputar Hukum Dan Kriminal

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, 04 Februari 2022

Miriiss...!!! Gus Nova Bawa Sebilah Keris, Laksus (Darah Garuda) Warnai Aksi Pembongkaran

Targethukumonline. Pati - Pembongkaran bangunan Lokalisasi Lorok Indah (LI) turut Desa Margorejo, kecamatan Margorejo, kabupaten Pati diwarnai insiden tidak sedap. Pasalnya, saat pemerintah kabupaten (Pemkab) Pati melaksanakan Peraturan Daerah (Perda) sejumlah masa datang di lokasi tersebut.


Gus Nova dan Laksus Darah Garuda warnai aksi pembongkaran eks LI.



Hal ini diketahui, ketika video berdurasi 1 menit 36 detik beredar. Nampak terlihat sosok yang diduga putra Kyai besar muncul di tengah pembongkaran salah satu bangunan. Ini terlihat diantara puing-puing bangunan yang tengah di robohkan petugas gabungan, Kamis Siang (03/02/22).


Kedatangan seorang putra Kyai dengan sejumlah pengawal berseragam (LAKSUS) Darah Garuda, bermaksud melakukan penghentian pembongkaran.


Nampak dalam video tersebut, putra Kyai itu memberikan komando kepada sejumlah pengawalnya. Tak hanya memberikan komando kepada pengawalnya, ditengarahi putra Kyai itu juga memegang senjata tajam jenis keris.


Dalam video tersebut jelas terlihat jenis keris di keluarkan dari sarungnya. Dan dilanjutkan mendekati alat berat yang tengah membongkar bangunan.


Kasatpol PP Pati Sugiono, saat dimintai konfirmasi atas kejadian tersebut tidak menampik dan membenarkan. Kejadian itu sekitar pukul 14.00 Wib, datang sejumlah orang yang menggunakan seragam (LAKSUS) Darah Garuda dan terlihat salah satu orang membawa senjata tajam jenis keris.


“Saat itu kami sedang melakukan pembongkaran di tempat saudara Musyafak. Dengan tiba-tiba muncul sejumlah orang berseragam dengan bertuliskan (LAKSUS) Darah Garuda, mendekati alat berat bermaksud menghentikan kegiatan pembongkaran. Setelah kami dekati orang tersebut di tengarahi bernama Gus Nova Putranya Gus Nuril,” ujar Sugiono Kasat Pol PP.


Menurutnya, bangunan bekas lokalisasi itu sudah di wakafkan ke Pondok Annuriyah Soko Tunggal milik Kyai H. Nuril Arifin Husein. Mba., yang akrab di panggil Gus Nuril namun belum mempunyai legalitas yang jelas.


Sebelum membongkar bangunan, para petugas yang didampingi tokoh agama dari Pengurus Cabang Nahdhlatul Ulama (PCNU) Pati Gus Yusuf dan Gus Itqon Ketua GP Ansor berusaha melakukan komunikasi dengan menemui Musafak selaku pemilik bangunan itu, pertemuan ini mendapat respon baik.


“Musafak sudah bilang pasrah saja, dan beliau berkata saya lahir tak punya apa-apa dan meninggal pun tak bawa apa-apa, semua saya kembalikan ke Alloh saja. Dengan ucapan Musafak seperti itu yang disampaikan ke kami, akhirnya kita melakukan pembongkaran,” tuturnya.


Selang beberapa jam kemudian, ada salah satu orang yang menghubungi Gus Nuril melalui telepon. Dengan tiba-tiba salah satu orang tersebut memberikan teleponnya ke Kasat Pol PP Sugiono untuk bicara dengan Gus Nuril. 



Dari pembicaraan via telepon antara Gus Nuril dengan Kasat Pol PP yang di besarkan volumenya jelas terdengar jika Gus Nuril meminta bangunan induk yang depan jangan di bongkar dulu.


Lebih lanjut, beberapa lama kemudian Bupati Pati Haryanto menerima telepon dari Gus Nuril. Jika dilihat dalam percakapan tersebut, kedua belah pihak sudah bersepakat untuk tidak membongkar bangunan induk. Yakni bangunan yang berada didepan sambil nunggu waktu lebih lanjut.


“Atas dasar perintah Bupati, kami tetap melanjutkan pembongkaran bangunan yang telah dikomunikasikan dengan Gus Nuril. Bupati menyampaikan bangunan yang ada didepan jangan di bongkar dulu, sambil menunggu konsolidasi dengan Gus Nuril seminggu lagi,” terangnya.


Namun, ketika pembongkaran belum berakhir, tiba tiba Gus Nova salah satu putra Gus Nuril tiba di lokasi dan berniat menghentikan pembongkaran. Melihat suasana agak ricuh, Bupati Pati Haryanto yang di dampingi Kasatpol PP langsung bergegas menemui Gus Nova yang saat itu membawa keris.


“Dijelaskan pak Bupati, Saya sudah ada komunikasi dengan Abah Nuril, dan tadi sepakat untuk tidak membongkar bangunan utama saja sesuai kesepakatan,” terang Kasatpol PP Sugiono menirukan jawaban Bupati Pati Haryanto saat menemui Gus Nova.


Menanggapi hal itu, Ketua GP Ansor Itqon Hakim sangat menyayangkan kejadian tersebut. Ini jelas memperlihatkan sebuah arogans. (RG/Team)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad