Targethukumonline. Semarang - Anggota kodim 0718 Pati bersama santri Kabupaten Pati menghadiri tausiyah Kebangsaan yang di Selenggarakan Kodam IV Diponegoro di kawasan Tugu Muda, Kota Semarang, Jawa Tengah pada tgl (15/8/2017) senin malam.
![]() |
Ulama Besar Pemersatu Bangsa Habib Luthfi bin Yahya |
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengajak masyarakat Indonesia untuk meneladani Kyai atau Ulama yang selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, itu selalu menjadi ujung tombak perjuangan kemerdekaan.
Yang berjuang agar Indonesia merdeka itu bukan TNI, tapi ulama, kiai, tokoh agama dan para santri.
Tausiyah kebangsaan dihadiri beberapa pejabat Pemprov Jateng dan Pemkot Semarang, antara lain Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman dan Kapolda Jateng Irjen Pol. Condro Kirono dan ribuan umat islam yang memadati lapangan tugu muda.
Para ulama dan pejabat TNI-Polri duduk bersila di sela acara tausiyah Kebangsaan di kawasan Tugu Muda, Semarang ini alasan menjadi pioner perjuangan kemerdekaan itu pulalah yang membuat Jenderal Gatot Nurmantyo tidak percaya jika ada kiyai atau ulama yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Jika ada ulama yang ingin mengganti dasar negara Pancasila dengan yang lain berarti itu bukan ulama Indonesia. Itu bisa jadi ulama yang dibayar untuk memecah belah persatuan bangsa.
Kita wajib melawannya, memang enggak tahu apa, kalau ulama kita itu yang berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
Rangkaian acara tausiyah Kebangsaan yang diselenggarakan Kodam IV Diponegoro ini dimulai sejak senin sore. Acara tausiyah diawali dengan pembagian ribuan tampah berisi nasi kebuli kepada para jemaah yang datang dari berbagai kota di Jateng.
Dengan spirit dan semangat kemerdekaan Indonesia ke 72 ini diharapkan Bangsa Indonesia lebih damai dan sejahtera, Habib M. Luthfi bin Yahya adalah ulama besar pemersatu umat dan Bangsa.
![]() |
Habib Luthfi bin Yahya & Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo |
Kehadiran beliau inilah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua nikmatNya hingga hingga detik ini, perjuangan dalam membangun NKRI. ($.Pranata)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar