Target Hukum Online. Pati - Ada satu hal yang belum dibahas atas ILC 811 kemarin soal mengapa Panglim pada awal paparannya panjang lebar membahas issue ancaman invasi dan kolonialisme Negara Cina ke Indonesia yang kaya raya, bahkan dengan bahan presentasi detil, dan faktanya memang tak ada hubungannya dengan tema or issue Penistaan Agama.
Mungkin sampai selesai pun tinjauannya sebagian besar pemirsa masih blom nyambung apa maksudnya. Mungkin hanya menangkap ini issue yang kita sudah tahu juga, dan paling" Panglima hanya ingin bangsa Indonesia ini tahu dan waspada saja, Just it.
Justru ini sebenarnya adalah point issue paling Utama Indonesia hari ini yang telah didesign lama sejak puluhan tahun lalu.
Masalah Penistaan Agama oleh Ahok yang barusan terjadi banyalah 1 scene pendek dari skenario kolonialisme ini untuk mecah-belah bangsa, merusak persatuan dan kesatuan NKRI.
Kondisi Indonesia hari ini sudah terperangkap oleh design Kolonialisasi Cina yang hampir rampung sempurna.
Di sinilah peran penting dan Sentral seorang Ahok sbg Proxi berikut teman pelindungnya 9 Naga (Aguan, Tomi Winata, James Kristiadi, Ciputra, Antonio Salim, Grup Jarum, Sopyan Wanandi, Podomoro, Agung Sendayu, Sinar Mas) melaju ke tujuan lewat Pilkada sampai Presiden secara penuh sehingga 100% Indonesia dikuasai lahir bathin Ipolek Sosbud Hankamnas.
Panglima TNI sesungguhnya ingin menyampaikan bhw Ahok dan barisannya 9 Naga (Aguan, Tomi Winata, Antonio Salim, Ciputra, James Kristiadi, Sopyan Wanandi, Sinar Mas, Grup Jarum, Podomoro, Agung Sendayu) adalah bukan hanya memusuhi Islam namun mereka adalah Musuh seluruh anak Bangsa dan Rakyat Indonesia dari seluruh suku agama dan golongan.
Karena Ahok dan Barisannya membawa misi penjajahan seperti Singapore dan Tibet seperti yang sudah banyak diketahui.
Ini yang blom banyak didiskusikan anak bangsa yg selama ini tertipu oleh penyesatan penyesatan Issue oleh media karena pemilih Media adalah Cina yg mengalihkan dari issue sebenarnya agar rakyat bangsa ini lengah dan lalai.
Bangsa dibuat bermusuhan karena diadu domba dgn issue rasis, sara, penistaan agama, Devide et impera, Lagu lama.
Rakyat lupa pada hal utama yakni design PENJAJAHAN yang dibawa oleh Ahok sbg Proxi alias Boneka Negara Cina dibantu Taipan2 Cina Indonesia.
Ekstra Ordinary Ekstrim lebih bahayanya, penjajahan oleh China bukan hanya mengendalikan semua kebijakan dan pemerintahan serta ekonomi seperti Belanda dulu.
Namun diikuti design akan memasukkan Penduduk China secara langsung ke Indonesia sebanyak 200Jt orang. Hal yang amat mungkin karena jumlah itu belum seberapa dari Penduduk Negara Cina yang lebih dari 1,5 Milyar orang.
Cukup di situ ??
No…!!!
Hal tsb akan dilanjutkan Perpecahan seperti yg di alami Malaysia (dulu Singapura adalah bagian negara Malaysia kemudian kudeta dan mendirikan negara Singapore.
Jadi kalau ada segolongan anak bangsa baik Muslim maupun yg beragama lain masih ngotot hanya melihat sosok Ahok sebagai sosok biasa, maka sesungguhnya anda adalah benar benar anak bangsa yang bodoh dan tidak mencermati sesungguhnya apa yg ada di hdapan dan lingkungan anda hidup saat ini. Nalar anda tidak berjalan. Celakanya lagi ilmu anda memadai, namun akal sehat dan ilmu musnah hanya karena tertipu pencitraan media2 Cina (semua media di Indonesia dimiliki Taipan Cina)
Sadar dan bangunlah, Bersatulah wahai anak bangsa….!!
Patahkan dan hancurkan design Kolonialisme China dgn Proxi Ahok dan barisan 9 naga nya….!!!
Jadi, ada atau tidak ada kasus Pulau Seribu, Ahok seharusnya sudah harus dilengserkan, diadili dan dihukum sesuai per UU berlaku karena kasus kriminal korupsi dan pelanggaran hukumnya soal kebijakan kebijakan telah nyata dan begitu banyaknya.
Di bawah rezim Boneka yang hancur - hancuran ini hanya persatuan dan kesatuan Bangsa yang paling sakti dan cepat untuk mengembalikan tatanan bernegara dan berbangsa kembali sesuai UUD 45 menuju kejayaan.
Kesimpulannya : Paparan Panglima kemarin sungguh menuju pandangan lebih jauh dan mendalam atas masa depan Bangsa ini, dan di situ nampak kepuasan dan kelegaan memancar dari wajahnya, kecerdasan Panglima terbukti hari sebagai pejuang dan prajurit sejati, NKRI harga mati. ($@b@®|)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar